Mendapat Keuntungan Dari Kesalahan Orang Lain

http://adf.ly/1U3Pa0 Oleh : Hanung Bramantyo (Sutradara)

Kesalahan pertama yang dibahas oleh buku ini adalah :

Mens sana in corpore sano, ‘Di dalam tubuh yang sehat, hadir jiwa yang sehat’. Pepatah ini sudah berumur ribuan tahun dan terus saja diajarkan guru pendidikan jasmanikepada anak-anak SD. Menurut Jaya Suprana, pepatah ini keliru. Lihat aja orang sakit jiwa, banyak di antara mereka bertubuh sehat, tapi jiwanya sakit. Atau, para kriminal yang fisiknya rata-rata sehat dan bahkan kuat, tetapi jiwanya sakit. Kekeliruan semacam ini banyak kita temukan dalam kehidupan ini. Benar nggak?


ke-dua
Salah satu contoh kekeliruan dalam masyarakat kita adalah anggapan salah terhadap stres. Menurut Jaya, stres itu nggak bisa terelakkan sebab stres adalah anugerah Yang Mahakuasa sebagai energi. Tanpa stres, manusia menjadi loyo, pasif, apatis, nggak berdaya. Makanya, semua seminar yang bermaksud menghilangkan stres dia anggap keliru.
“Gila apa! Masa stres mau dihilangkan. Kita justru harus mengelola stres menjadi stres positif (eustress) agar tak menjadi tertekan (distress),” kata lelaki yang gemar guyon itu.


buku ini dibagi menjadi lima bagian. Bagian pertama, menjelaskan berbagai kesalahan dalam sejarah.
Dijelaskan juga berbagai kesalahan yang memengaruhi arah sejarah. Di bagian ini, kamu akan sadar bahwa kesalahan menjadi amunisi penting bagi sejarah manusia.

Bagian kedua, kamu akan diajak untuk melihat sisi lain dari kesalahan dan mengasah kemampuan untuk memanfaatkan kesalahan. Banyak kisah yang akan memberi inspirasi dari bagian kedua ini, di antaranya kisah jangan takut salah!

Bagian ketiga, kamu diajak untuk belajar mengakui kesalahan dan dilanjutkan ke bagian keempat yang ngedorong kamu untuk nggak pelit ngasih maaf—baik sama orang lain ataupun diri sendiri.

And the end … ini yang paling penting sekaligus konklusi dari gagasan buku ini, yaitu bagian lima. Pada bagian ini, dibahas tentang sesuatu yang harus kamu lakukan untuk memperbaiki kesalahan.

cerita kesalahan lainnya :
Ceritanya bermula ketika Lukman Hakim melintasi suatu kota bersama anaknya dengan membawa seekor keledai. Lukman menaiki keledai itu berdua. Ketika melintas suatu kota, orang-orang di sana bilang, “Ih, orang itu nggak punya rasa perikehewanan, deh. Masa, keledai kecil gitu ditunggangi dua orang?” Lukman mendengar komentar itu. Dia pun turun dari keledainya. Kini, hanya anaknya yang duduk di atas keledai itu.

Ketika melintas suatu kota, orang-orang di sana berkomentar, “Ih, anak itu nggak tahu diri. Masa, bapaknya yang sudah tua gitu dibiarin jalan, sementara anaknya malah enak-enakan duduk di atas keledai?” Menanggapi komentar itu, Lukman berganti posisi. Sekarang, giliran Lukman yang duduk di atas keledai, sedangkan anaknya yang menuntun keledai.

Ketika melewati kota, orang-orang berkomentar, “Bapak itu tega banget, sih. Masa, anaknya yang masih kecil disuruh menuntun keledai, sedangkan bapaknya malah enak duduk di atas keledai?”

Lukman pun mengubah posisi. Sekarang, Lukman dan anaknya berjalan, membiarkan si keledai berjalan tanpa beban. Tapi … tetep aja orang-orang berkomentar, “Itu bapak dan anak tolol banget, sih. Punya keledai dibiarin jalan tanpa muatan, malah capek-capek jalan kaki.”

Pusiiing …! Ini dikomentarin, itu dikomentarin. Kayaknya, semua keputusan salah.


dan masih banyak lagi kesalahan kesalahan yang dijelaskan dalam buku ini.
dan juga bagaimana caranya memanfaatkan kesalahan diri sendiri maupun kesalahan orang lain.

anda bisa download buku ini di sini



Previous
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

Tidak ada komentar

Tinggalkan tanda bahwa anda pernah ada disini dengan berkomentar !

Klik aja seikhlasnya