Anggapan ini diperkuat juga dengan beberapa kejadian ketika sabtu sore (29 April) ribuan orang yang bertempat tinggal maupun yang melintas di sekitar alun alun utara keraton jogjakarta semua mata dan kepala mereka menghadap ke langit jogja. Saya sendiri berada di dalam kendaraan dan baru mengetahui hal ini ketika melihat orang orang pada ngeliat ke lagit.
JIAS yang telah dilakukan pembukaaannya di Gunungkidul Rabu (26/4) dengan penampilan 1000 (seribu) pesawat Chuck Glider dan terjun payung. Dan acara selanjutnya diadakan dari hari sabtu (29 April) dan puncak acaranya yang diadakan hari ini Minggu (30 April 2017) yang juga dimeriahkan dengan penampilan Tantri (Vokalis), Chuwa (Bassis), dan yang satunya siapa yah, kok gue lupa ?
Acara ini juga berlangsung di 10 negara diantaranya Amerika, Norwegia hingga Australia. Tapi yang anehnya, kenapa acara ini bertepatan dengan beberapa peristiwa ?
Pada saat itu, terjadi pertunjukan udara dari anggota militer TNI Angkatan Udara yang melakukan aksi terjun payung yang memukau.
Bersamaan dengan acara itu, pada sore yang sama terjadi gempa di laut selatan Jawa. Meskipun kebanyakan terdeteksi di bagian tenggara provinsi DIY atau sebelah selatan Trenggalek Jawa Timur.
Satu hari sebelumnya (Jumat 28 April) terjadi pula banjir bandang dan tanah longsor di Magelang yang terletak di sebelah barat laut Jogja.
Pertanyaan saya, apa yang dilakukan oleh anggota anggota TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Laut pada saat itu (pada saat acara yang bertepatan dengan gempa Laut Selatan Jawa) ?
Apakah gempa kemarin itu alami ?
Bagaimana tanggapan anda ?
Foto foto : Dokumen Pribadi (menyusul)