Lawan Yang Salah


Kata orang, nomor itu bisa merupakan keberuntungan atau bahkan sebaliknya. Mungkin karena keyakinan
itulah, seorang teman saya begitu sukanya menebak nebak nomor. Dari nomor undian sampai dengan nomor telepon. Sudah seringkali dia lakukan hal ini. Tentunya tanpa malu dengan saya yang berada di dekatnya.
Beberapa kali dia mendapat keberuntungan, bisa kenal dengan cewek cakep. beberapa juga yang marah marah. Ada yang nangis sambil marah marah, ada juga yang kayak orang gila,
O : Halo ?
X : Halo
O : Yak
X : Yak
teleponnya putus, udah gitu aja. Gila kan ?
Tapi dengan bermodal salah sambung atau yang sok kenal atau pura pura kenal ,dia nyantai aja. Satu kali dia nebak nomor eh malah dapetnya bapak bapak jablay, depcollector, saat sedang beruntung dia akhirnya dapet cewek yang suaranya imut banget. "yang ini kayaknya mantep neh" ucapnya sambil menjauhkan telepon dari mulut yang seperti tak berdosanya.
sampai beberapa hari akhirnya dia kenalan. hari selanjutnya ngajak ketemuan. udah tempatnya jauh lagi. abis itu dia minta ditemenin pula. tau sih alasannya, biar nanti kalo dia gak cocok ato gak banget bakalan ada orang yang dikambing hitamkan. Dengan sangat terpaksa.
setelah janji terjadi, akhirnya berangkatlah dua orang anak muda itu ke arah barat bukan untuk mencari kitab suci yang tercuri, tapi untuk mencari sebuah ridho-Nya.. ciyyaaaatt...
45 menit berlalu tanpa hasil. Di sebelah sana sepertinya masih malu malu untuk menampakkan diri. sampai akhirnya kami memutuskan keluar dari pertapaan (persembunyian) untuk menampakkan diri terlebih dahulu. Beberapa saat tidak ada juga orang seperti yang digambarkan.

"itu orang kok gak dateng dateng sih" "elu juga napa duduknya hadap hadapan sih sama gua" dengan kesal saya bilang "eh jauhan dikit napa, biar gak dikira kita berdua.. hadeeeh..."
akhirnya saya keluar juga dari situ, melewati meja sebelah yang sedang rame dengan cekikikan tertahan mereka yang menggelikan, tapi saya cuek ajah... Saya duduk di luar sendirian. Baru beberapa menit anak muda yang satunya keluar dari sana dengan wajah kecewa.

"lu kenapa sob ?" dia jawab "udah,,ntar aja diceritain, buruan balik". di jalan dia nyeritain behind the scenenya. "lu tau orang orang di sebelah yang cekikikan tadi ?" saya jawab "gak tau, emang napa ?" trus dia nyeritain kalo kami dikira lagi pacaran.. "makanya mereka ngetawain kita sob"

Cerita ini BUKANLAH fiktif belaka. Apabila terdapat kesamaan nama tokoh atau cerita, itu cuma ikut ikutan atau numpang tenar doang kok.

trus dia bilangbwaktu saya keluar tadi orang yang duduk di belakang yang ngampirin... orangnya berperawakan lebar yang akhirnya dijadiin temen. kena tipu dah loh

ini bukan maksudnya menghina orang orang tertentu loh. tapi ada hikmah dibalik itu. yang jadi pertanyaannya adalah kok suara itu bisa menipu ya ?? orang yang suaranya imut atau seperti anak kecil biasanya kalau tidak berbadan lebar pasti memang anak kecil. Dan orang yang suaranya ngebass biasanya orangnya kurus langsing. meskipun cuma sedikit yang tidak begitu. Setidaknya, kebanyakan begitu.
kok bisa gitu ya ?

Gambar : gregetan.com
Previous
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

Tidak ada komentar

Tinggalkan tanda bahwa anda pernah ada disini dengan berkomentar !

Klik aja seikhlasnya