Kulit Yang Lebih Mahal Dari Isinya


Seorang dosen (lebih tepatnya seorang Professor) di kampus saya pernah mengatakan :
"kalau ada orang yang belum menikah menyatakan pendapatnya tentang sebuah pernikahan itu berarti dia mengatakannya berdasarkan keilmuannya. Tapi kalau orang yang telah menikah menyatakan pendapatnya tentang sebuah pernikahan itu berarti dia mengatakan pendapatnya berdasarkan pengalamannya"

MENIMBANG :
Dari pernyataan di atas, saya memahaminya sebagai sebuah pendapat berdasarkan keilmuannya dan juga berdasarkan pengalamannya. Namun yang menarik perhatian adalah ketika dia menyampaikannya dulu yaitu ketika pada saat itu sang professor sedang dilanda masalah administratif kampus yang menemukan bukti bahwa ia memiliki istri lain yang belum terdaftar pada administrasi kepegawaian dalam sistem Pegawai Negeri Sipil. Dan menurut saya itu adalah masalah biasa. Yang penting bisa berbuat adil kepada pasangan pasangannya. Dan menurut sepengetahuan saya sang Professor memiliki sifat itu.

kembali ke topik..
Isi dari pernyataan tersebut memang tidak begitu fenomenal. Melainkan kebanyakan orang juga telah mengetahuinya bahwasannya pernyataan itu memang benar. Tapi yang menyita perhatian saya ialah kebenaran pernyataan tersebut. Kenapa pernyataan yang begitu biasa biasa saja bisa membuat keyakinan saya untuk mempercayainya ?

Yaaa,,, benar sekali,,, karena dia adalah seorang professor. Seorang professor yang sudah pasti mahir dalam bidangnya memiliki nilai yang begitu tinggi dan di setiap perbuatan baiknya akan menjadi contoh.
Bayangkan bagaimana dampaknya apabila seorang professor memberi contoh atau pernyataan yang tidak baik ! Mengingat pengaruh dan wibawanya yang begitu tinggi di hadapan orang lain.

Untuk menemukan kebenaran dari "kulit yang lebih mahal dari isinya", maka kita perlu melihat konteksnya dari sudut pandang subyektif (individu/pelaku) dimana kita harus melihat bukan dari pernyataan yang diungkapkannya. Melainkan pribadi orang yang mengungkapkannya.

Dalam hal ini pertanyaan yang pas adalah berapa banyak tenaga, waktu dan biaya yang dia butuhkan untuk menjadi seorang professor yang berwibawa ? Berapa kali ia harus menahan emosi dan nafsunya supaya tidak mencemari kwalitas wibawanya selama ini ? Jawabannya : itu tidaklah murah dan tidak mudah

Apalah artinya sebuah pernyataan, jikalau orang yang mengungkapkannya adalah seorang yang hina dan tidak ada pengaruhnya sama sekali ?

Perkataan suci yang keluar dari mulut orang hina adalah kekotoran belaka.... dan perkataan hina yang keluar dari mulut orang terpandang adalah kesempuraan belaka....
Setidaknya, itulah yang saya (dan mungkin kita) pikirkan selama ini. Dan saya sendirian tidak akan mudah untuk merubahnya karena lingkungan sekitar.

Pesan adalah isi. Serta, tata cara penyampaian dan alasan pendukung adalah kulitnya.

MENGINGAT :
Seorang dan satu satunya manusia biasa yang tidak pernah berbohong selama hidupnya di dunia. Saat ini telah memetik hasilnya dengan menjadi orang paling berpengaruh Nomor #1 di dunia. 
Mengingat bahwa orang orang saat ini tidak pernah bertemu langsung dengannya. Hanya mendengar cerita tentangnya dan tentang perbuatan kotor orang orang yang menentangnya. Namun Ia membalasnya dengan penuh kasih sayang.

MEMUTUSKAN : apa keputusan anda ?

Gambar : id.pinterest.com
Previous
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

Tidak ada komentar

Tinggalkan tanda bahwa anda pernah ada disini dengan berkomentar !

Klik aja seikhlasnya