Entah kenapa tahun baru kali ini terasa lebih adem dari biasanya. Mungkin karena selama enam bulan yang lalu dan selama 2 bulan lebih terus terusan digempur sama BMKG. Lantaran pergerakan tanah yang labil macam anak remaja. Padahal umur sudah tua masih aja labil.
Sama halnya dengan anak anak kecil sampai anak anak muda rumahan hingga orangtua yang sempat terkena syndrom anak pramuka. Semua pada bikin tenda di luar rumah.
Mungkin karena getaran magnitudonya tidak begitu keras terasa di bagian selatan pulau Lombok makanya dampaknya tidak terlalu separah di Lombok bagian utara, timur dan barat. Itulah sebabnya di Lombok Tengah biasanya pada bikin tenda tapi gak dipake. Palingan pas baru gempa lagi barulah ramai ramai nginep di tenda.
Ngomong ngomong soal tenda, ini adalah tempat paling seru belakangan ini. Lantaran setiap malamnya banyak orang, teman dan keluarga yang tidurnya suka berjamaah. Tak terkecuali anak anak muda. Kegiatan yang biasa dilakukan di bawah atap terpal itupun beraneka ragamnya. Hampir semua permainan bisa dilakukan di situ salah satunya yaitu permainan bertahan hidup. Sampai ada yang sampai hati #Skidipappap tepuk pramuka di tengah tengah tenda. Dikira kita nggak denger apa ?
Yang tua sibuk saling berbagi kisah masa mudanya. Yang muda tak mau kalah sama cerita pertandingan sepak bolanya. Petak umpet pun laris dikalangan anak anak. Tapi yang seringkali dapat ucapan kasian itu yang penganten baru. mau masuk rumah takut meninggal dalam keadaan "mati syahid". Mau tepuk pramuka di tenda belum terbiasa, apalagi di tengah tengah banyak orang. Serba salah.
gambar : boredpanda.com