Anak Kota yang Kampungan dan Anak Kampung yang Kota"k"an


Siapa yang tak kenal dengan istilah 'kampungan' ? kata yang sering didengar melalui mulut orang orang tak tau diri apabila menggambarkan suatu ungkapan pelecehan kepada orang lain.
misalnya seseorang yang memaki orang lain yang menggunakan istilah kampungan sebagai mata lidah.
Tapi akan terdengar begitu bijaksana apabila diungkapkan sebagai pengakuan dari seseorang yang menunjukkan rasa rendah diri, terutama ketika seseorang mengatakan "aku memang kampungan dan memang berasal dari kampung. tapi bayangkan bagaimana jika di dunia ini tak ada kampung ? otomatis kota yang mereka sebut sebagai kota akan turun derajatnya menjadi kampung karena kalah kota dengan kota lain yang lebih besar"
Kenapa seseorang selalu mengatakan kampungan kepada orang kampung padahal mereka tidak sadar bahwa dia sendiri yang kota"k"an. mereka mengkotak-kotakkan diri dengan orang lain yang pada akhirnya, orang kampungan memancarkan "efek mirrori" sehingga ikut ikutan mengkotak-kotakkan dan memisahkan diri.
Mungkin sudah lebih dari jutaan kali orang orang mengatakan bahwa "Warga Negara Indonesia itu berbeda beda tapi satu tujuan" yang merupakan makna dari kata yang digenggam erat sang Garuda. Meskipun mereka mengungkapkannya dengan kalimat yang berbeda beda tapi tujuannya tetap satu.
Meskipun semua usah telah dilakukan. tapi akan selalu ada orang yang merasa terhakimi dan merasa tertindas yang akhirnya tidak perduli lagi dengan kewajibannya sebagai Warga Negara, kemudian lebih memilih menggunakan skill dan kemampuannya untuk diperjualkan kepada orang lain dan mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri tanpa perduli bahwa suatu saat nanti. keuntungan itu takkan ada gunanya apabila telah terjadi kekacauan yang sewaktu waktu dapat mengancam dirinya sendiri atau yang disebut "senjata makan tuan"
Dan mereka yang merasa dirugikan dengan ulah sang pengacau malah memperlakukannya seperti seorang pembunuh yang sangat berbahaya. Padahal mereka belum tentu menginginkan hal itu terjadi. Mungkin saja sang pengacau itu terpaksa melakukannya hanya untuk mengambil apa yang telah orang lain rampas darinya. seperti kemerdekaannya. Mungkin saja mereka mencuri barang miliknya sendiri yang sebelumnya telah dicuri orang.
oh dunia...
sial.... sialaann... betapa bahagianya orang itu. tetawa-tertawa sesukanya tanpa ada yang melarang. meskipun kehilangan akalnya tapi kelihatan lebih baik dan lebih menentramkan daripada mereka yang hilang akal karena beberapa lembar kertas.

Gambar : twitter.com
Previous
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

Tidak ada komentar

Tinggalkan tanda bahwa anda pernah ada disini dengan berkomentar !

Klik aja seikhlasnya