Sudut pandang dalam cerita mampu membuat orang yang membacanya terkecoh emosinya dan ketika mereka menyadarinya, mereka itu sudah terlanjur tertipu dengan permainan sudut pandang.
mau bukti,,, jika anda pernah nonton sinetron, anda tak perlu heran jika seorang aktor ataupun seorang aktris dituntut harus
menjadi orang yang cerdas. baik dalam berakting maupun dalam kehidupannya sehari hari. mereka tentunya menjadi lebih cerdas lagi karena setiap hari mereka selalu mengasah kemampuannya dalam berakting. setiap mereka memainkan sebuah karakter dalam aktingnya, mereka selalu menggunakan sudut pandang yng berbeda dalam menghayati setiap skenario yang telah ditetapkan oleh sutradara dan penulis ceritanya.
Bahkan karena saking cerdasnya mereka, tak akan mudah bagi kita untuk membedakan sikap seorang yang sudah terbiasa memainkan permainan sudut pandang ini, antara yang benar benar mereka ungkapkan atau apa yang mereka sembunyikan.
Mau bukti lagi ?
Seorang teman pernah mengatakan satu kalimat yang saya dan teman teman saya yang mendengarnya menganggapnya sebagai pernyataan yang fenomenal "tuhan adalah aku, tapi aku bukan tuhan". temanku itu memang orangnya pinter dan tampak alim, di kampus aja IPnya selalu diatas 3.5. nilai B aja masih dia protes ke dosen.
Jujur, ketika kami mendengarnya langsung tergambar di benak bahwa temanku itu mungkin sudah gila atau sudah tak berakal sehat, atau jangan jangan temanku itu salah berguru ilmu. Hahaaa,,, Begitulah sebelum kami memahaminya.
Sekilas jika didengarkan memang pernyataan itu bisa saja menipu kita sebagai pendengar pada saat pertama kali mendengarnya, tapi bagaimana jika dituliskan dengan sebuah sudut pandang yang berbeda "tuhan adalah AKU, tapi aku bukan tuhan". Kata AKU yang ditulis dengan huruf kapital itu menggambarkan dan mewakili setiap Firman Tuhan dalam Kitab Suci yang saya yakini, yang dimana tuhan selalu menggunakan sudut pandang "AKU" di sebagian besar ayat-Nya. saya akhirnya mengetahui itulah alasannya temanku itu menyatakannya dengan tanpa ragu sedikitpun.
Sehingga mulai saat itu saya sendiri mulai merubah cara berfikir mengenai sudut pandang ini.
Cerita temanku itulah yang membuatku bisa memahami arti sebuah sudut pandang dengan lebih jelas, dan sampai sekarang saya mulai menerapkan cara berfikir dari sudut pandang yang saya inginkan.
Dalam kitab suci islam sendiri telah menggambarkan betapa indah dan menakjubkannya permainan sudut pandang ini. Tuhan dalam sebagian besar firmannya selalu menggunakan kata kata yang butuh pemahaman mendalam, bahkan untuk sekedar membacanya saja kita sebagai manusia telah dijanjikan upah pahala yang begitu besarnya.
Tak salah jika seorang mario teguh pernah mengatakan "jadilah penonton bagi kehidupan diri anda sendiri". Kata ini melukiskan bahwa agar kita bisa menjadi orang yang lebih kuat dan berdiri diatas penderitaan diri sendiri, maka mulailah melihat diri dengan sudut pandang yang lain.
terima kasih dan selamat menunaikan ibadah puasa bagi seluruh umat muslim yang beriman
Sumber gambar : monikanastasia.blogspot.com dan teamnxl.com